Di awal bulan November 2009 ini seluruh dunia dihebohkan dengan issu kiamat 2012, termasuk kita yang berada di bumi Indonesia tercinta. Issu akan terjadinya kiamat di tahun 2012 itu begitu kuat menyeruak di media massa, menerobos sesaknya berita hot line media tentang ‘pertikaian hukum’ antara KPK dan Polri yang makin seru. Apalagi film Hollywood berjudul ‘2012′ yang disutradarai Roland Emmerich telah beredar di bioskop-bioskop seluruh dunia, yaitu terhitung sejak Jum’at 13 November 2009.
Kuatnya issu itu cukup meresahkan banyak orang, sekaligus mengundang komentar beberapa pihak. Ada yang percaya, ada yang tidak percaya. Ada yang ragu, ada yang bingung. Ada yang menanggapinya serius, ada yang hanya cengar-cengir seraya mencibir. Para ilmuwan dunia berkomentar, tak terkecuali mereka yang tergabung dalam Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA). Ilmuwan Indonesia juga berkomentar, tak ketinggalan pula mereka yang selama ini menamakan diri sebagai peramal atau paranormal ikut meramaikan issu.
Lalu apa sikap kita seharusnya sebagai seorang mukmin. Percaya pada ramalan atau teori dan analisa sebagian para ilmuwan? Atau dalam masalah ini, kita tidak boleh percaya kepada mereka? Tapi hanya percaya pada apa yang telah diajarkan agama (Islam)? Temukan jawabannya di tulisan ini, agar iman kita tak mudah digoyah oleh issu murahan.
Tahun 2012…?
Mengapa yang mereka pilih tahun 2012? Mereka yang percaya bahwa kiamat akan terjadi pada 21 Desember 2012, mendasarkan kepercayaan mereka pada kalender yang dibuat oleh suku Maya, yang ditemukan di reruntuhan di Mexico. Kebudayaan suku Maya kuno ini dikenal atas kemampuan mereka dalam ilmu matematika dan astronomi (ilmu nujum).
Masyarakat Maya Kuno, mengikuti “perhitungan panjang” kalender yang mencapai 5.126 tahun. Ketika peta astronomi mereka dipindahkan ke kalender Gregorian, yang digunakan secara standar sekarang, waktu perhitungan bangsa Maya berhenti pada 21 Desember 2012.
Menurut sebagian orang, dalam Metologi Bangsa Maya, sesuatu yang buruk bakal terjadi pada akhir kalender. Ada yang menyebut bumi diisap oleh lubang hitam dan ditabrak meteor. Juga ada yang mengatakan pada tanggal tersebut bumi akan ditabrak oleh Planet Nibiru.
Beberapa kelompok dari seluruh dunia sedang berkumpul dan mulai menghitung mundur tanggal misterius yang telah dinanti-nanti ratusan tahun: 21 Desember 2012. Berbagai kelompok dari Amerika, Kanada dan Eropa, para pengikut sekte apokaliptis (kiamat) dan beberapa individu mengatakan bahwa hari tersebut adalah hari terakhir dunia ini.
Siapa Bangsa Maya?
Bangsa Maya adalah Sekelompok masyarakat misterius yang tinggal di wilayah selatan Mexico sekarang (Yucatan) Guetemala, bagian utara Belize dan bagian barat Honduras. Banyak sekali pyramid, kuil dan bangunan-bangunan kuno yang dibangun oleh suku Maya yang masih dapat ditemui di sana. Banyak juga batu-batu pahatan dan tulisan-tulisan misterius pada meja-meja yang ditinggalkan mereka.
Kebanyakan para Arkeolog percaya bahwa bangsa Maya mempunyai peradaban yang luar biasa. Hal itu bisa dilihat dari peninggalannya seperti buku-bukunya, meja-meja batu dan cerita-cerita yang bersifat mistik. Tetapi buku-buku mereka di perpustakaan Maya semuanya sudah dibakar oleh tentara Spanyol ketika menyerang sesudah tahun 1517.
Bualan Peramal
Di samping telah terbitnya beberapa buku yang meramalkan bahwa kiamat akan terjadi pada tahun 2012, peran informasi via dunia maya (internet) atau jejaring pertemanan (facebook) juga sangat besar untuk membuat issu kiamat 2012 makin kuat, seakan-akan pasti akan terjadi seperti yang diramalkan. Apalagi telah beredar film yang memvisualisasikan materi ramalan tersebut, issu kiamat jadi makin nyata di depan mata.
Ramalan bangsa Maya (juga suku Hopi, Mesir Kuno, dan beberapa suku kuno lainnya) di dalam kalendernya dengan detil mengungkapkan jika tahun 2012 merupakan akhir sekaligus awal zaman baru. Bagaikan kelahiran seorang anak manusia, maka kelahiran zaman baru ini akan dipenuhi dengan darah.
Seorang tokoh spiritual Yahudi dunia bernama Titzchak Qadduri, jauh-jauh hari sudah menyerukan kaum Yahudi agar sesegera mungkin meninggalkan daratan Amerika Serikat. Karena menurut perhitungannya, sebuah komet atau asteroid raksasa tengah meluncur di alam semesta dan mengarah serta akan menumbuk menuju daratan Amerika.
Peramal Indonesia tak mau ketinggalan. Mama Lauren, peramal yang sering dijadikan rujukan selebritis negeri ini menjelaskan gambaran tentang apa yang akan terjadi di akhir 2012: “Kerusakan alam akibat gempa bumi yang maha dahsyat, dan adanya tabrakan benda angkasa meteor super besar! Yang cukup menakutkan adalah kemungkinan timbulnya kerusakan total setelah tubrukan yang berkuatan jutaan kali bom atom Hiroshima Nagasaki, dan Bumi bagaikan sebuah pipa yang berlubang di tengahnya. Mengerikan…!” katanya.
Ocehan Ilmuwan
Buku teranyar yang mengulas tentang Hari Kiamat 2012 adalah karya Lawrence E.Joseph yang berjudul “Apocalypse 2012 : A Scientific Invertigation into Civilization’s End ” . Buku yang diterbitkan tahun 2007 dan juga telah diterjemahkan dalam bahasa Indonesia dengan judul ” Hari Kiamat 20012 : Investigasi Akhir Zaman “
Lawrence E.Joseph dalam bukunya menakut-nakuti dengan data-data sensasional seperti retaknya medan magnet yang melindungi bumi dari radiasi berbahaya dan rekahan itu terjadi di atas lautan antara Brazil dan Afrika Selatan yang terbentang sepanjang 160 ribu kilometer yang dikenal sebagai anomali Atlantik Selatan.
Penulis berdarah Lebanon yang menjabat sebagai Ketua Dewan Direksi Aerospace Consulting Corporation di New Mexico ini memaparkan dengan sangat jelas dan juga dianggap ilmiah tentang kemungkinan terjadinya bencana alam di tahun tersebut.
Bencana itu antara lain: siklus aktivitas matahari yang memuncak di tahun 2012 yang menyebabkan panas yang luar biasa di bumi, terlebih atmosfer kita sudah mengalami penipisan dan bolong di beberapa bagian sehingga selain memanaskan bumi dengan radikal juga melelehkan es di kutub dan juga menimbulkan badai serta topan yang dahsyat. Inilah ocehan murahan yang kebenarannya telah dibantah oleh ilmuwan ahli lainnya.
NASA Membantah
“Tidak ada kesejajaran galaksi pada tahun 2012, atau setidaknya tidak ada yang luar biasa,” bantah David Morrison, ilmuwan senior NASA. Tidak akan ada hal buruk yang terjadi pada Bumi pada 2012. Planet Bumi sudah bertahan selama 4 miliar tahun. Para ilmuwan terpercaya mengetahui bahwa tak ada ancaman untuk bumi yang terkait ‘2012′.
Isu kiamat berawal dari perkiraan ada sebuah planet bernama Nibiru, temuan Bangsa Sumeria, yang posisinya berhadap-hadapan dengan bumi. Bencana dahsyat sebenarnya diramalkan terjadi pada 2003, namun tak ada apa-apa yang terjadi sesuai ramalan.
Dua ramalan itu terkait dengan satu putaran kalender milik Bangsa Maya dan adanya badai matahari (winter soltice) di tahun 2012. Dua hal itu yang melatarbelakangi adanya issu kiamat akan terjadi pada 21 Desember 2012. Yah, sama halnya dengan kalender yang Anda pasang di dapur, waktunya tak akan berhenti sampai tanggal 31 Desember.
Memang 21 Desember 2012 adalah akhir dari periode panjang kalender Maya. Tapi seperti halnya kalender Masehi yang dimulai tiap 1 Januari. Periode kalender Maya juga akan dimulai lagi.
Nibiru atau cerita lain soal planet liar adalah cerita bohong (hoax). Tidak ada dasar ilmiah dan faktual yang jadi dasar klaim tersebut. Jika Nibiru atau planet X itu nyata dan berhadap-hadapan dengan bumi pada 2012, para astronom seharusnya bisa melacak itu sejak lama.
Planet itu seharusnya juga bisa kita lihat sekarang dengan mata telanjang. Kenyataannya, tidak. Planet Eris memang nyata, tapi itu adalah planet kerdil, sekecil Pluto yang masih berada di luar sistem tata surya kita. Perkiraan jarak terdekat planet itu dengan bumi adalah 4 miliar mil.
Para ahli menertawakan hal ini. “Ramalan itu benar-benar tidak ada dasarnya sama sekali, apalagi di kebudayaan Maya yang kita kenal,” kata Stephen Houston, profesor antropologi di Brown University, yang adalah juga ahli tulisan hieroglif Maya.
“Penggambaran bangsa Maya tidak pernah menyebut-nyebut hal ini.” katanya. Bangsa Maya melihat bahwa tanggal tersebut adalah tanggal kalender mereka, tapi kemudian mengulang kalender mereka kembali tanpa adanya bencana sama sekali.
Bangsa Maya Bantah Ramalan
Meski prediksi kiamat 2012 mengatasnamakan ramalan Suku Maya, tapi baru-baru ini Apolinario Chile Pixtun, tetua Suku Maya justru menampik atau membantah hal itu. Ia mengatakan hal tersebut hanya gambaran orang-orang Barat dan bukan berasal dari suku mereka. Bahkan jika sukunya ditanyakan apakah mengerti benar hal tersebut, mereka justru tidak mengetahuinya.
Keraguan ini diperkuat dengan data pada stone tablet (tablet batu), yang menjadi dasar argumentasi kiamat, tidak terbaca semua karena ada bagian yang terlewatkan. Hal serupa juga dikatakan David Stuart, seorang peneliti Suku Maya dari Universitas Texas, Amerika Serikat. Baginya, ramalan kiamat 2012 tak berdasar. “Suku Maya tidak hendak mengatakan dunia akan berakhir, namun sekadar merekam ulang tahun penciptaan,” ujarnya.
Seorang ilmuwan yang mempelajari Bangsa Maya kuno selama 25 tahun, John Major Jenkins memberi pencerahan kepada kita semua. Dunia ini, katanya, tidak akan berakhir pada 2012. Sebab, ” Bangsa Maya tidak pernah mengatakan bahwa kiamat akan terjadi pada 2012. Mitos kiamat diciptakan oleh Hollywood. Tujuannya apa lagi selain uang,” kata Jenkins, seperti dimuat laman Cape Cop Times, Kamis 12 November 2009.
Menurut sang ahli, bangsa Maya justru memiliki keyakinan terbalik dari apa yang digambarkan dalam film itu. Bukan menuju kehancuran, 2012 justru diyakini Bangsa Maya sebagai awal kebangkitan atau kelahiran kembali.
“Bangsa Maya beranggapan 2012 adalah saat kelahiran kembali, ketimbang kematian. Kelahiran kembali, seperti yang diajarkan para spiritualis kepada kita. Anda tak akan menemukan tentang wahyu tentang apa yang akan terjadi pada 2012,” tambah dia.
Komentar Ilmuwan Indonesia
Lalu apa komentar para ilmuwan kita? Menurut Dr. Budi Dermawan, peneliti asal Astronomi ITB, kabar tabrakan planet penyebab kiamat sudah mulai beredar sejak Zecharian Sitchin menulis buku ‘The Twelfth Planet’ di tahun 1976. Tabrakan tersebut merupakan terjemah sekaligus tafsir Sitchin atas tulisan ‘baji’ kuno bangsa Sumeria pada artefak yang telah berusia 6000 tahun.
“2012 itu sebenarnya tahun yang didapat dari tafsir atas siklus berakhirnya kalender berdasar pada penanggalan suku Maya yang tidak ada sangkut pautnya sama sekali dengan planet-X (istilah Nibiru di kalangan peneliti),” ujar Budi Dermawan yang berbicara pada talkshow ‘Mengungkap Fakta Ilmiah di balik isu Kiamat 2012’ di Aula Timur ITB, Jln. Ganesha 10 Bandung, Ahad (14/6).
Secara ilmiah, tafsiran mistis Sitchin yang lebih banyak mirip film fantasi tidak bisa dipertanggungjawabkan. Begitu pun sistem penanggalan suku Maya yang berhenti siklus pada 21 Desember 2012, karena terbatasnya ilmu pengetahuan saat itu akan desimal.
Padahal menurut Budi, semenjak segolongan orang percaya akan planet Nibiru Sitchin di awal 1980an, para astronom mulai mencari kebenaran ramalannya. Namun hingga saat ini, ketika ilmuwan telah menjelajah dengan bermacam instrumen teleskop di luar angkasa yang bisa mencacah secara detail, benda langit seukuran tersebut tidak pernah tampak.
“Apalagi yang mengarah pada bumi dengan radius waktu tiga tahun dari sekarang,” kata Budi. Dosen satu-satunya prodi astronomi di Asia Tenggara ini menyatakan, sebuah benda bisa jadi luput dari pengamatan bila hanya berdiameter 5-10 meter. “Itu setiap hari juga masuk, tapi terbakar di atmosfer.”
Clara Y. Yatini, salah seorang pembicara dari Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) pada talkshow yang diselenggarakan Hima Astronomi ITB ini mengatakan bahwa fenomena luar angkasa yang dipediksikan akan terjadi 2011-2012 adalah datangnya siklus badai matahari. Peristiwa ini terjadi di matahari dengan kekuatan 66 juta kali bom hiroshima!
Namun bila hal itu terjadi, akibatnya di bumi hanya akan merusak sistem telekomunikasi, satelit dan kelistrikan. Sebagai gambaran, badai Matahari 1989, -kekuatannya mampu membelokkan arah jarum kompas hingga 7 derajat dari ‘magnetic north’- menyebabkan sebagian AS dan Kanada mengalami mati listrik hingga 9 jam. Dalam badai Matahari 2011-2012 (yang diperkirakan mampu membelokkan arah jarum kompas hingga 15 – 20 derajat), tentunya kerusakan itu bisa lebih luas.
Salah seorang anggota KPPI (Komisi Penyatuan Penanggalan Islam) Masjid Salman ITB yang juga alumnus Astronomi ITB, Ustadz Abu Yahya mengatakan bahwa urusan kiamat adalah domain agama. “Ilmu pengetahuan tidak pernah berani mengatakan pasti, hanya agama yang bisa mengatakan tanda-tandanya serta bagaimana cara menghadapinya,” ujar Abu yang skripsinya pernah dijadikan rujukan International Islamic Calender Program di Malaysia.
Fenomena isu kiamat belakangan ini menurut Ustadz Abu Yahya utamanya disebabkan silaunya manusia pada teknologi modern sekaligus jiwa yang jauh dari nilai religi. “Padahal waktu pastinya, mutlak hanyalah Allah yang tahu, yang bisa kita tahu antara lain tanda-tanda besarnya saja seperti dengan datangnya Dajjal, Imam Mahdi dan turunnya Nabi Isa,” tutur Abu.
Bisnis Dibalik Issu Kiamat
“Issu kiamat dijual. Histeria bisa diciptakan dengan mudah. Informasi yang sesungguhnya, bangsa Maya tak pernah meramalkan dunia berakhir pada 2012,” kata Jenkins, sang ilmuwan ahli sosilogi bangsa Maya kuno.
Cirilo Perez, penasihat Presiden Guatemala, Alvaro Colom dan seorang ahli nujum terkemuka mengecam terjadinya eksploitasi komersial budaya suku Maya oleh pihak luar. “Ini semua menjadi bisnis, tanpa ada keinginan untuk mengerti,” katanya. “Ketika orang asing, atau bahkan saat beberapa orang Guatemala melihat, mereka berpikir lihatlah suku Maya, betapa baiknya, betapa cantiknya. Namun mereka tidak mengerti kita.
Dr. Morrison justru menuding semua itu ulah skenario pembuatan film Hollywood 2012 yang dipicu oleh maraknya iklan film tersebut di dunia maya sebelum penayangan perdananya. Walhasil, menurutnya masyarakat menjadi ‘kosmophobia’, perasaan takut terhadap bencana-bencana kosmo yang menimpa manusia. “Saya hanya bisa berharap masyarakat mampu membedakan mana plot film Hollywood dan mana yang realita,” tandasnya.
Jika benar bahwa misteri di balik issu “Kiamat 2012” adalah dollar (duit), maka para dalang dan provokator issu tersebut telah berhasil. Itu adalah jurus kotor marketing yang paling jitu di akhir 2009. Mengeruk keuntungan dengan menyebar kebingungan di tengah dangkalnya pengetahuan masyarakat, dan naifnya keyakinan mereka akan kebenaran sebuah ramalan. Yang lebih naïf lagi adalah yang termakan issu tersebut, lalu berbondong-bondong nonton film “2012” atau beli buku-buku yang berisi ‘kebenaran’ ramalan kiamat 2012.
Tanda keberhasilan dan kemenangan mereka dalam menjual issu murahan ini adalah berjubelnya masyarakat yang antri beli tiket bioskop, dan maraknya orang membeli kaset VCD-nya. Menurut berita di sebuah media massa, Jumat (13/11/2009), tiket ‘2012′ hampir semuanya laku terjual di tiap jam pertunjukannya. Di antaranya, di Kelapa Gading, Cilandak Town Square dan Pejaten Village (Jakarta). “Sudah full sampai malam,” ujar pihak bioskop Kelapa Gading XXI. Untuk mencegah bludaknya penonton, beberapa bioskop memutar film itu di dua studio sekaligus. Bahkan di Plaza Senayan XXI, ‘2012′ tayang di empat studio. Ruaaar biasa…!
Sikap mukmin
Sebagai seorang mukmin, seharusnya kita tidak mudah percaya pada issu murahan, sebagai propaganda kapitalis sekuler untuk meraup keuntungan. Apalagi jika tema issu itu tentang bagian pokok dari rukun iman, yaitu kiamat. Karena Allah telah menegaskan dalam al-Qur’an, dan Rasulullah juga telah mengajarkan kita semua bahwa tidak ada yang tahu kapan terjadinya kiamat kecuali Allah sendiri.
Ramalan akan datangnya hari kiamat seperti ini bukan kali pertama muncul. Sebelumnya juga pernah ada, bahkan banyak versi. Tapi keseluruhannya tidak ada yang benar alias tidak terbukti. Omong kosong dan bohong besar…, itulah pernyataan yang tepat untuk kita berikan kepada para peramal terjadinya hari kiamat. Siapapun peramal itu, dari manapun ia berasal. Jibril, malaikat yang paling dekat dengan Allah. Muhammad bin Abdillah, manusia yang paling dekat dengan Allah. Keduanya saja tidak tahu, apalagi peramal (musuh Allah dan karib Iblis)…
Allah berfirman, “Mereka bertanya kepadamu (Muhammad) tentang kiamat: “Kapan terjadinya?” Katakanlah, “Sesungguhnya pengetahuan tentang kiamat itu hanya pada sisi Tuhanku. Tidak seorangpun yang dapat menjelaskan waktu kedatangannya selain Dia. Kiamat itu amat berat (huru-haranya bagi makhluk) yang di langit dan di bumi. Kiamat itu tidak akan dating kepadamu, melainkan dengan tiba-tiba”. Mereka bertanya kepadamu seakan-akan kamu benar-benar mengetahuinya. Katakanlah, “Sesungguhnya pengetahuan tentang hari kiamat itu ada di sisi Allah, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.” (QS. Al-A’raf: 187).
Dalam hadits shahih riwayat Imam Bukhari, Muslim dan yang selainnya disebutkan: Malaikat Jibril bertanya kepada Nabi Muhammad, “Kapan kiamat terjadi?” Rasulullah menjawab, “Orang yang ditanya tidak lebih tahu daripada yang bertanya”. Artinya Jibril yang bertanya dan Nabi Muhammad sebagai orang yang ditanya sama-sam tidak tahu kapan kiamat terjadi,karena yang mengetahui hal itu hanyalah Allah. Titik, gak ada koma atau pengecualian.
Penutup
Jika buku dan film tentang “Kiamat 2012” sumbernya bertumpu pada ramalan suku Maya, maka kita wajib tidak percaya. Karena suku Maya sendiri membantah ramalan itu. Dan yang harus kita garis bawahi, agama suku Maya itu bukanlah agama samawi. Jadi kemungkinan besar mereka tidak percaya pada hari kiamat, bagaimana mungkin mereka meramal datangnya kiamat? Sebenarnya yang bodoh itu kita atau yang bikin issu murahan itu…?
Simaklah pernyataan seorang pendeta suku Maya berikut, “Tidak ada konsep kiamat dalam budaya suku Maya,” kata Jesus Gomez, ketua dari konfederasi pendeta dan pempimbing spiritual suku Maya di Guatemala, seperti yang dilansir dari The Sunday Telegraph.
Jika benar seperti itu, berarti membahas “Kiamat 2012” sama dengan membahas bualan yang jauh dari kebenaran. Yaitu bualan antara peramal sialan dan ilmuwan yang cari makan. Mereka makan nangkanya, kita disuruh jilatin getahnya. Gak ada manfaat, apalagi keuntungan.
Gak usah kita lanjutkan bahasan ini, hanya nguras energy, buang waktu, ngotori pikiran, ngrusak akidah, apa untungnya…? Yang jelas mereka yang untung, sedangkan kita tetap buntung. Capek deh…!
sumber :www.almanar.co.id