01 Desember 2010

Kartu Debit PAYONEER

Akhirnya Debit Card Payoneer datang juga. Kartu tersebut dikirim dengan pengiriman standar via pos.. Kartu ini bisa digunakan di ATM yang berlogo MasterCard, selain itu juga bisa digunakan untuk transaksi online seperti halnya kartu kredit. Mungkin bisa juga dipakai untuk verfikasi keanggotaan di Paypal. Belom nyoba sich…tapi hasil blog walking ada yang pernah bisa ada juga yang nggak.

Agar bisa dipakai kartu ini harus diaktifkan dulu di website payoneer.com. Karena jangka waktu pengiriman ke Indonesia dari New York memakan waktu yang sangat lama, saya menerima email pengingat sampai 2 kali untuk segera mengaktifkan kartu tersebut.

Alamat kantor Payoneer Inc: 410 Park Avenue – 15th Floor New York, NY 10022. Kalo dilihat dari alamatnya, kayaknya Payoneer cuma punya gedung satu lantai untuk kantor mereka.
Sebenarnya banyak sekali merchant yang menyediakan kartu debit termasuk diantaranya Paypal. Tapi karena ikutan affiliate dari reviewme dimana pembayarannya menggunakan Payoneer, ‘terpaksa’ daftar, mungkin lebih baik daripada nerima pembayaran lewat cek.

Untuk memiliki kartu ini, harus daftar lewat program affiliate yang bekerja sama dengan payoneer. Karena jika daftar langsung dari situs payoneer tidak ada pilihan negara Indonesia.Kita dibayar$25Gimana, tertarik? Kalo iya gabung saja.GRATIS kok...
Klik aja Link REVIEWME disebelah kanan atas halaman ini...lalu daftar seperti biasa dan pastikan mengisi data yang sebenarnya , karena kalau tidak, kartu DEbitmu nggak akan pernah sampai ke alamat rumahmu..Kalau pengen liat kartu Debitku , silahkan datang ke tempatku ya....Lumayan bisa dapet $25...apalagi kalo kamu bisa mengajak teman2 kamu..pasti dapet lebih banyak tuh dollarnya...

23 Juni 2010

Pelajar SMA Negeri 1 Papar di Kediri Tewas Tertabrak KA Dhoho

Pelajar SMA Negeri 1 Papar di Kediri Tewas Tertabrak KA Dhoho


Kediri - Seorang pelajar SMA tewas tertabrak KA Dhoho. Kejadian itu terjadi di perlintasan tanpa palang pintu, Desa Janti, Kecamatan Papar, Kabupaten Kediri.

Informasi yang dihimpun menyebutkan, kecelakaan bermula saat korban Dani Alvan (16), pelajar SMA Negeri Papar melintas mengendarai sepeda motor Honda Mega Pro AG 3046 GK, beriringan dengan seorang temannya. Dia masih berseragam lengkap dan diduga hendak pergi ke sekolahnya untuk mengambil rapor.

Setibanya di lokasi kejadian korban terus melaju, meski temannya berhenti karena mengerti adanya KA Dhoho yang melaju dari arah Stasiun Kertosono. Akibatnya, benturan keras tidak dapat dihindarkan hingga menjadikan korban terpental hingga 10 meter dan meninggal seketika di lokasi kejadian.

"Sepurnya (kereta api,red) sudah membunyikan bel (klakson), tapi anak itu terus bablas saja," ungkap Subowo (60), saksi mata yang secara kebetulan melihat kecelakaan itu, Selasa (22/6/2010).

Warga kemudian melaporkan peristiwa itu ke Mapolsek Papar, yang tak berselang lama mengirimkan anggotanya untuk melakukan olah TKP. Korban diketahui mengalami luka parah di bagian kepala.

"Mungkin terbentur bebatuan ini saat jatuh dari sepeda motor. Tapi untuk pastinya bagaimana, kami akan bawa jenazahnya ke RSUD Pelem, agar dilakukan otopsi sehingga jelas semuanya," kata Kapolsek Papar AKP Suyitno.

Suyitno menambahkan, pihaknya juga meminta masyarakat waspada apabila melintas di perlintasan kereta api tanpa palang pintu. Ini setelah kejadian serupa sebelumnya sudah berulang kali terjadi.

"Di wilayah kerja saya ada sekitar 5 perlintasan yang tidak berpalang pintu, dan masyarakat saya minta waspada apabila melintas," tandasnya.



diambil dari situs : http://us.surabaya.detik.com/read/2010/06/22/125937/1383687/475/pelajar-sma-di-kediri-tewas-tertabrak-ka-dhoho

11 Mei 2010

11 Maret 2010

"KIAMAT" Bukan 2012 tapi 2013

detikcom - Selasa, 9 Maret

LAPAN (Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional) memperkirakan puncak siklus badai matahari bukan terjadi pada 2012. Peristiwa yang kerap dihubungkan dengan 'hari kiamat' itu bakal terjadi pada Oktober 2013.

Demikian disampaikan Kepala Bidang Aplikasi Geomagnet dan Magnet Antarika Lapan Clara Yono Yantini pada sosialisasi mengenai Fenomena Cuaca Antariksa 2012 hingga 2015 di Kampus Universitas Udayana, Jl Sudirman, Denpasar, Selasa (9/3/2010). Sosialisasi ini dihadiri puluhan ilmuwan dari Asia Tenggara, Jepang dan Rusia.

Perkiraan ini berbeda dengan isu kiamat 2012 yang diramalkan Suku Maya. Masyarakat pun banyak menghubungjan antara badai matahari tersebut dengan isu kiamat 2012.

"Siklus matahari terjadi pada rentang waktu 2010-2015. Puncak siklusnya, menurut perkiraan Lapan, terjadi pada bulan Oktober 2013. Penelitian oleh negara lain juga memperkirakan terjadi pada pertengahan 2013," kata Clara yang juga sebagai Peneliti Bidang Matahari dan Antariksa Lapan.

Lapan menjelaskan badai matahari akan mundur pada 2013 karena hingga saat ini belum menemukan tanda-tanda adanya aktivitas matahari yang ekstrim sebagai puncak siklus.

Siklus matahari terjadi rata-rata sekitar 11 tahun. Siklus ini menunjukkan adanya masa awal, puncak dan akhir siklus. Saat ini, matahari sedang mengalami siklus ke-24. Saat, puncak aktivitas matahari terjadi ledakan besar di matahari.

"Ini tentu mempengaruhi kondisi cuaca antarika, termasuk menyebabkan gangguan di Bumi," kata Clara.

Efek akibat aktivitas puncak matahari ini menyebabkan terjadinya perubahan iklim. Suhu bumi akan meningkat dan iklim berubah. Partikel-partikel matahari yang menembus lapisan atmosfer bumi akan mempengaruhi cuaca dan iklim bumi. Dampak yang paling ekstrim menyebabkan kemarau panjang. "Ini yang masih dikaji para peneliti," ujar Clara.

06 Maret 2010

Badai Matahari Terjadi Antara 2012-2015


detikcom - Jumat, 5 Maret


Film fiksi ilmiah '2012' yang menceritakan tentang terjadinya badai matahari (flare) bukan isapan jempol belaka. Flare diperkirakan akan terjadi antara tahun 2012-2015. Namun, tak serta merta hal itu melenyapkan peradaban dunia.

"Lapan memperkirakan puncak aktivitas matahari akan terjadi antara 2012 hingga 2015. Pada puncak siklusnya, aktivitas matahari akan tinggi dan terjadi badai matahari," ujar Kabag Humas Lapan Elly Kuntjahyowati dalam rilis yang diterima detikcom, Kamis (4/3/2010).

Flare tersebut, imbuhnya, merupakan salah satu aktivitas matahari selain medan magnet, bintik matahari, lontaran massa korona, angin surya dan partikel energetik. Ledakan-ledakan matahari itu, bisa sampai ke bumi. Namun, flare yang diperkirakan akan terjadi itu tak akan langsung membuat dunia hancur.

"Masyarakat banyak yang menghubungkan antara badai matahari dengan isu kiamat 2012 dari ramalan Suku Maya. Ternyata dari hasil pengamatan Lapan, badai matahari tidak akan langsung menghancurkan peradaban dunia," imbuhnya.

Efek badai tersebut, lanjut dia, yang paling utama berdampak pada teknologi tinggi seperti satelit dan komunikasi radio. Satelit dapat kehilangan kendali dan komunikasi radio akan terputus.

"Efek lainnya, aktivitas matahari berkontribusi pada perubahan iklim. Ketika aktivitas matahari meningkat maka matahari akan memanas. Akibatnya suhu bumi meningkat dan iklim akan berubah," jelas Elly.

Partikel-partikel matahari yang menembus lapisan atmosfer bumi akan mempengaruhi cuaca dan iklim. Dampak ekstremnya, bisa menyebabkan kemarau panjang. Namun hal ini masih dikaji oleh para peneliti.

Lapan pun berniat mensosialisasikan dampak aktivitas matahari ini ke masyarakat. Sosialisasi Fenomena Cuaca Antariksa 2012-2015 pun akan digelar di Gedung Pasca Sarjana lantai 3, Universitas Udayana, Jl Jenderal Sudirman, Denpasar, Bali pada 9 Maret 2010 pukul 11.00 Wita.

18 Desember 2009

Waspada Hujan Sampah Antariksa pada 2012


Sistem peringatan dini cuaca antariksa di LAPAN.


Kamis, 10 Desember 2009 | 21:40 WIB

BANDUNG, KOMPAS.com — Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) mengingatkan masyarakat akan bahaya akibat bakal maraknya sampah antariksa yang jatuh ke Bumi. Puncak potensi bahaya akibat sampah dari satelit yang tidak lagi terpakai ini terjadi pada 2012.

Hal itu diingatkan Thomas Djamaluddin, Kepala Pusat Pemanfaatan Sains Atmosfer dan Iklim Lapan, di dalam acara Press Tour yang diadakan Kamis (10/12/2009). Acara ini diikuti sejumlah wartawan dari sejumlah media cetak ataupun elektronik.

"Pada saat itu, atmosfer Bumi akan menjadi lebih padat akibat pengaruh aktivitas iradiasi matahari di saat siklus puncak. Dengan kian padat, ada hambatan bagi satelit dalam bergerak. Kecepatan menjadi semakin rendah dan lama-lama kehilangan gravitasi dan ketinggian sehingga akan mudah jatuh," tutur profesor riset di bidang astronomi Lapan ini.

Saat itu, lanjut Thomas, diperkirakan hampir setiap hari sampah berupa satelit akan jatuh ke permukaan Bumi. Pada kondisi normal, rata-rata hanya dua satelit atau pecahannya yang jatuh per pekannya. Adapun jumlah sampah antariksa ini bisa mencapai 13.000 dalam ukuran lebih dari 1 sentimeter.

"Namun, masyarakat jangan panik," katanya. Menurut dia, peluang sampah antariksa ini untuk mengenai manusia atau obyek yang dimiliki manusia sangat kecil.

"Secara keseluruhan, Bumi ini kan luas. Mayoritas seperti laut, gurun, dan hutan tidak berpenghuni. Jadi, peluangnya kecil," ucapnya.

Thomas memberi contoh, sebuah satelit rusak yang berada di atas langit Indonesia memiliki peluang yang sama untuk bisa jatuh di Indonesia ataupun Arab Saudi dalam rentang jarak yang cukup jauh, yaitu 1.000 kilometer. "Makanya, ini sulit diprediksi akan jatuh di mana," ucapnya.

Pada 2003, saat terjadi puncak aktivitas matahari, Indonesia dihujani sampah-sampah ini. Pecahan yang jatuh sampai ke tanah, antara lain, di Bengkulu dengan ukuran 80 x 120 cm. Satelit Berposax juga sempat melintas di Indonesia pada Mei 2003. Pecahan yang terbesar, berukuran manusia, yaitu sisa Roket Soyus dan Cosmos terjadi pada Maret 1981 di Bengkulu.

Pernah pula dilaporkan sampah ini menimpa sapi, lalu SPBU. Namun, ini bukan di Indonesia, tutur Sri Kaloka, Kepala Pusat Pemanfaatan Sains Antariksa. Wah!

Bintik Matahari Mulai Terlihat


Bintik Matahari Mulai Terlihat



Rabu, 16 Desember 2009 | 21:09 WIB

BANDUNG, KOMPAS.com — Bintik matahari yang disebut sunspot 1035 mulai terlihat membesar, yaitu hingga berukuran tujuh kali planet Bumi.

Seperti dilaporkan di Space Weather News, sunspot ini telah mengembang cepat sejak terlihat pertama kali pada 14 Desember lalu. Jika kecenderungan ini terus berlanjut, maka 1035 menjadi sunspot terbesar tahun ini, bahkan tahun-tahun sebelumnya.

Seperti yang diungkapkan peneliti Lapan, Clara Yono Yatini, bintik hitam menjadi pertanda tingkat keaktifan matahari. Ketika masa aktif itu mencapai puncak, matahari dapat menimbulkan ledakan (corona mass ejection) yang dapat menghujani Bumi dengan partikel yang berpotensi mengganggu.

Sebelumnya, Lapan dan berbagai peneliti dunia telah memperkirakan bahwa masa puncak aktivitas matahari yang kini berada di siklus ke-24 ini akan terjadi pada rentang 2012-2013. Pada masa inilah diduga akan terjadi badai luar angkasa ekstrem akibat aktivitas matahari.

Masa puncak aktivitas di siklus terdahulu, yaitu ke-23 terjadi pada tahun 2003. Ketika itu, badai matahari dilaporkan sempat menimbulkan gangguan komunikasi.